Menhub Resmikan BP2IP Aceh

gub-resmikan-bp2ip-acehSeranbinews.com – BANDA ACEH – Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Jumat (23/11) sore meresmikan Balai Pendidikan dan Latihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Malahayati senilai Rp 200 miliar di Desa Durung, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar.

“Kementerian Perhubungan memilih Aceh sebagai tempat pembangunan Balai Pendidikan dan Latihan Ilmu Pelayaran, karena sejarah dan letak daerah ini sangat strategis pada lintasan perairan dunia,” kata Menhub EE Mangindaan pada peresmian BP2IP Malahayati kemarin. Acara ini juga dihadiri Menteri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan&RB) Azwar Abubaka,Gubernur Zaini Abdullah, Ketua DPRA, Hasbi Abdullah, anggota Muspida Aceh, Bupati Aceh Besar, Mukhlis Basyah, Pimpinan dan anggota DPRK, Aceh Besar dan undangan lainnya.

EE Mangindaan mengatakan BP2IP di Aceh Besar merupakan yang pertama di Sumatera. Karena itu, Pemerintah Aceh dan masyarakat diminta memeliharanya dengan baik sebagai tempat pengembangan berbagai ilmu pelayaran dunia.

Faktor lain yang melandasi pembangunan BP2IP ini, kata Menhub, adalah karena masih kurangnya tenaga ahli pelayaran di Indonesia.

“Jumlah tenaga ahli pelayaran yang kita butuhkan untuk mengisi berbagai jenis dan keterampilan untuk dipekerjakan di kapal-kapal penumpang milik pemerintah maupun swasta jumlahnya mencapai 7.000 orang. Tapi yang baru terpenuhi sekitar 1.500 orang. Ini artinya, masih terjadi kekurangan sekitar 5.500 orang lagi,” jelasnya.

Menhub menyebutkan kebutuhan tenaga ahli pelayaran tersebut didasari atas pertambahan kapal-kapal besar berkapasitas 10.000-15.000 ton yang beroperasi di Indonesia sangat banyak. Pada tahun 2005, jumlah kapal barang dan penumpang berkapasitas 10.000-15.000 ton yang beroperasi di Indonesia, baru sekitar 6.041 unit. Pada tahun 2011, bertambah menjadi 11.300 unit. Artinya, dalam lima tahun terjadi penambahan mencapai 5.259 unit.

Menteri Pengawasan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Azwar Abubakar mengatakan, gedung BP2IP dibangun di atas tanah hibah Pemerintah Aceh seluas 27 hektar.

“Saat ini giliran kami untuk menata kelembagaan organisasi dan menyediakan tenaga pengajar BP2IP Malahayati, untuk segera bisa beroperasi,” katanya.

Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan, BP2IP ini hendaknya ke depan bisa diubah menjadi Politeknik Ilmu Kelautan dan Pelayaran.

“Harapan ini kami sampaikan kepada Menhub dan Menpan, dengan maksud, supaya anak Aceh lulusan SMA, SMK, MA, dayah dan psantren sederajat, bisa masuk menjadi mahasiswa Diklat Ilmu Pelayaran Malahayati,” ujar Gubernur. (her)

Written by 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *